LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR-DASAR AGRONOMI
PENGENALAN ALAT DAN MESIN
PERTANIAN
Oleh
ZULKARNAIN
05121007077
AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS
SRIWIJAYA
INDRALAYA
2013
I.
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Indonesia merupakan negara agraris yang sudah
sejak dahulu menjadikan sektor pertanian sebagai penopang perekonomian negara.
Sampai saat ini pun sektor pertanian masih tetap menyumbang devisa yang cukup
besar bagi perekonomian negara. Bahkan pada saat Indonesia dilanda krisis ekonomi yang
menghancurkan perekonomian negara, sektor pertanian melalui agribisnis dan
agroindustri justru dapat terus berkembang menjadi penyelamat perekonomian
negara. Namun, dengan sumber daya yang melimpah, proses perkembangan dan
modernisasi sektor pertanian Indonesia berjalan sangat lambat. Salah satu
indikatornya yaitu produktivitas pertanian yang cenderung menurun dan petani
sebagai ujung tombaknya sebagian besar berada di bawah garis kemiskinan.
Penyebabnya antara lain penerapan teknologi disektor pertanian yang masih
rendah.
Teknologi
dalam pertanian adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan pekerjaan dan
menghasilkan output yang lebih baik. Pembangunan pertanian tanpa teknologi
ialah hal yang mustahil. Keduanya berjalan secara beriringan saling mengikat.
Dalam pembangunan pertanian tentu akan sangat berbeda dalam segi kepraktisan
maupun hasil tani apabila petani tersebut mengadopsi teknologi dibandingkan
memakai cara tradisional.
Teknik
pertanian meliputi usaha tani (teknik penanaman, pemupukan, pengairan
perlindungan tanaman secara terpadu ) dan pasca panen (pengolahan hasil
pengenalan alat perontol yang dapat menekan kehilangan hasil, penyimpanan hasil
pertanian yang dapat meningkatkan kualitas produk pertanian ) dan teknologi
yang digunakan dalam pertanian, seperti mesin – mesin.
Berdasarkan
pernyataan diatas maka kita sebagai mahasiswa pertanian, harus mempelajari
tentang teknologi pertanian ini karena negara kita Indonesia merupakan negara agraris yang sudah
sejak dahulu menjadi sektor pertanian sebagai penopang perekonomian negara.
B. Tujuan
Praktikum
ini bertujuan untuk mengetahui fungsi dan manfaat dari alat dan mesin yang
digunakan di dalam pertanian yang dapat membantu mempercepat, memperbaiki dan
meningkatkan kwalitas dan kwantitas produksi pertanian.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
A Alat Penanam
Kemampuan suatu benih untuk tumbuh
setelah ditanam bergantung pada varietas benih, kondisi tanah dan air serta
lingkungan hidupnya. Apabila tanah ditanam dengan menggaunakan alat tanam, maka
mekanisme kerja dan alat akan mempengaruhi penempatan benih di dalam tanah
yaitu berpengaruh pada kedalama tanaman, jumlah benih per lubang, jarak antar
lubang dalam baris dan jarak antar baris.
Disamping itu ada kemungkinan
kerusakan benih dalam proses aliran benih dalam alat tanam. Hal ini tentu saja
harus dihindari. Terdapat macam-macam jenis tanaman yang berupa biji-bijian
seperti kacang tanah, jagung, kedelai, kacanng hijau dan lain-lain, yang
masing-masing memiliki bentuk, ukuran dan kekuatan serta kebutuhan agronmis
yang berbeda –beda. Beragam sifat tersebut menyebabkan dibuthakan alat tanam
yang mempunyai kemampuan yang berbeda pula.Seiring dengan kemajuan teknologi
dan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang pertanian sekarang ini telah dekembangkan
berbagi jenis mesin penanam biji-bijian yang dimaksudkan untuk membantu petani
dalam memudahkan proses penanaman sehingga dapat menghasilkan kinerja efektif
dan efisien dengan keuntungan yang lebih besar pula (Ginting E, 2003).
1. Seeder
Alat tanam seeder merupakan alat
yang digunakan untuk menanam biji bijian sesuai dengan kedalaman dan jumlah
yang dikehendaki. Ada beberapa metede penanaman biji antara
lain:\Broadcasting (disebar), Drill seeding (penanaman acak), Precision
drilling (jarak atur), Hill droping (penempatan sekelompok) dan Cheek row
palting (penempatan seragam). Banyak sekali mesin tanam biji-bijian yang telah
dibuat untuk mempercepta proses penanaman untuk membantu petani diantaranya
adalah sebagai berikut: Mesin Tanam Sebar (Broadcast Seede)Centrifugal
broadcast seeder Pada alat ini benih penjatahan benih dari hoper melalui satu
lubang variabel (variable orifice) (Rahmiana A.A dkk, 2003).
Suatu agitator ditempatkan
diatas lubang variabel tersebut untuk menceaah macet karena benih-benih saling
mengunci (seed bridging), juga agar aliran benih dapat kontinyu.Kadang-kadang
suatau roda bercoak (fluted wheel) digunakan sebagai penjatah benih. Benih
hasil penjatahan ini kemudian dijatuhkan pada piringan yang berputar, karena
bentuk dari piringan ini, benih tersebut akan dipercepat dan dilempar mendatar
karena akanya gaya sentrifugal. Lebar sebaran tergantung
pada diamter piringan, bentuk penghalang,dan desitas dari benih. Dua buah disk
berputar dengan arah putaran yang berlawanan (counter disk spinning) dapat
dipergunakan agar jangkauan sebaran lebih lebar. Laju benih dikontrol dari
ukuran bukaan, kecepatan maju traktor, lebar sebaran. Centrifugal spreader
merupakan alat yang cukup fleksibel karena dapat dipergunakan untuk menyebar
dan material lain yang berupa butiran (Ginting E, 2003).
2. Planter
Secara umum ada dua jenis mesin
tanam bibit atau planter, dibedakan berdasarkan cara penyemaian dan persiapan
bibit.Yang pertama, yaitu mesin yang memakai bibit yang ditanam/disemai di
lahan (washed root seedling). Mesin ini
memiliki kelebihan yaitu dapat dipergunakan tanpa harus mengubah cara
persemaian bibit yang biasa dilakukan secara tradisional sebelumnya. Namun
demikian waktu yang dibutuhkan untuk mengambil bibit cukup lama, sehingga
kapasitas kerja total mesin menjadi kecil.Yang kedua adalah mesin tanam yang
memakai bibit yang secara khusus disemai pada kotak khusus. Mesin jenis ini
mensyaratkan perubahan total dalam pembuatan bibit. Persemaian harus dilakukan
pada kotak persemaian bermedia tanah, dan bibit dipelihara dengan penyiraman,
pemupukan hingga pengaturan suhu. Persemaian dengan cara ini, di Jepang, banyak
dilakukan oleh pusat koperasi pertanian, sehingga petani tidak perlu repot
mempersiapkan bibit padi sendiri.
Penyemaian bibit dengan cara ini
dapat memberikan keseragaman pada bibit dan dapat diproduksi dalam jumlah
besar.Mesin ini dapat bekerja lebih cepat, akurat dan stabil.Bila dilhat dari
jenis sumber tenaga untuk menggerakkan mesin, terdapat tiga jenis mesin
tanam bibit yaitu alat tanam yang dioperasikan secara manual, mesin tanam yang
digerakkan oleh traktor dan mesin tanam yang memiliki sumber tenaga atau
enjin sendiri.Mesin yang diproduksi oleh IRRI atau beberapa produksi China
adalah tipe manual.Semua jenis mesin produksi Jepang dan beberapa produksi
China adalah memiliki sumber tenaga sendiri. Mesin yang digerakkan oleh
traktor, sebelumnya diproduksi di Jepang, tetapi belakangan ini sudah jarang
dipergunakan. Berdasarkan sistem pendukungnya, mesin ini dapat dibedakan
menjadi yang bergerak dengan roda, dan yang bergerak dengan roda dan
dilengkapai dengan papan pengapung. Jenis mesin yang manapun dipergunakan,
permukaan lahan sawah harus datar dan rata, kedalam air harus rata, demikian
juga kekerasan tanah juga harus sama, karena hal ini akan memberikan kestabilan
operasi. Jika tidak, akan banyak terjadi kegagalan penancapan bibit,
sehingga akan butuh waktu yang cukup lama untuk penyulaman secara manual
(Ginting E, 2003).
B.
Alat pemanen
Penerapan dan pengembangan
sarana alat pemanen dalam mendukung pembangunan agroindustri mempunyai peranan
penting dalam rangka meningkatkan efisiensi, produktivitas dan perbaikan mutu
hasil pertanian. Sarana alat mesin pasca penen merupakan salah satu masukan
teknologi yang mendukung pengembangan sistem dan usaha yang berdaya saing.
Peranannya akan meningkatkan nilai tambah hasil pertanian dan juga mutu hasil
pertanian (Rahmiana A.A dkk, 2003).
1. Alat pemanen Reaper
Reaper merupakan mesin pemanen
untuk memotong padi sangat cepat. Prinsip kerjanya mirip dengan cara kerja
orang panen menggunakan sabit. Mesin ini sewaktu bergerak maju akan
menerjang dan memotong tegakan tanaman dan menjatuhkan atau me-robohkan tanaman
tersebut kearah samping mesin reaper dan ada pula yang mengikat tanaman yang terpotong
menjadi seperti berbentuk sapu lidi ukuran besar. Pada saat ini terdapat
3 jenis tipe mesin reaper yaitu reaper 3 row, reaper 4 row dan reaper 5
row. Bagian komponen mesin reaper adalah sebagai berikut :Kerangka utama
terdiri dari pegangan kemudi yang terbuat dari pipa baja dengan diameter
± 32
mm,
dilengkapi dengan tuas kopling, tuas pengatur ke-cepatan, tuas kopling pisau
pemotong yang merupakan kawat baja, unit transmisi tenaga merupakan rangkaian
gigi transmisi yang terbuat dari baja keras dengan jumlah gigi dan diameter
ber-macam-macam sesuai dengan tenaga dan kecepatan putar yang diinginkan, unit
pisau pemotong terletak dalam rangka pisau pemotong yang terbuat dari pipa
besi, besi strip, besi lembaran yang ukurannya bermacam-macam, pisau pemotong
merupakan rangkaian mata pisau berbentuk segitiga yang panjangnya 120 cm, unit roda dapat diganti-ganti antara
roda karet dan roda besi/keranjang, motor penggerak bensin 3 HP – 2200
RPM dan penggunaan reaper di-anjurkan pada daerah yang kekurangan tenaga
kerja dan dioperasikan di lahan pertanian dengan kondisi baik ( Rahmiana A.A
dkk, 2003).
Menurut Rahmiana A.A dkk, 2003
adapun cara pengoperasian mesin reaper adalah sebagai berikut:
1. Sebelum
mengoperasikan mesin reaper, terlebih dahulu potong/panen padi dengan
sabit pada ke 4 sudut petakan sawah dengan ukuran ± 2 m x 2 m sebagai tempat berputarnya mesin reaper.
2. Sebelum
mesin dihidupkan, arahkan mesin pada tanaman padi yang akan dipanen. Pemanenan
dimulai dari sisi sebelah kanan petakan.
3. Pemotongan
dilakukan se-kaligus untuk 2 atau 4 baris tanaman dan akan terlempar satu
tertumpuk di sebelah kanan mesin tersebut.
4. Pemanenan
dilakukan dengan cara berkeliling dan selesai di tengah petakan.
III.
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A. Tempat
Dan Waktu
Praktikum pengenalan alat dan
mesin pertanian ini dilaksanakan pada hari senin tanggal 4 Maret 2013 pukul
10.00 WIB sampai selesai, bertempat di laboratorium jurusan Budidaya Pertanian
Fakultas Petanian Universitas Sriwijaya.
B. Alat
Dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada
praktikum ini adalah cangkul, parang, sabit, garu, traktor, Mesin pemanen,
pena, buku dan penggaris.
C. Cara
Kerja
1. Catatlah macam-macam alat dan mesin yang
digunakan dalam pertanian di modul praktikum beserta fungsinya masing-masing.
2. Gambarlah alat dan mesin pertanian tersebut
beserta bagian-bagiannya dengan lengkap.
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Dalam praktikum ini kita
dikenalkan berbagai alat dan mesin pertanian, adapun spesifikasi, fungsi dan
kegunaannya dapat kita lihat pada tabel di bawah ini:
Tabel
1. Alat Pertanian Tradisional
No
|
Nama dan gambar alat
|
Fungsi
|
Prinsip kerja
|
1
|
Cangkul
|
untuk menggarap lahan, yaitu untuk
mencangkul tanah, menggali tanah, meratakan tanah, menghancurkan tanah, dan
membersihkan rumput
|
Cangkul terbuat dari besi atau baja,
bemata tajam, bergagang. Kayu yang agak panjang.
|
2
|
Parang
atau Golok
|
berguna sekali untuk memotong
kayu-kayu yang berukuran kecil, menebang bambu dll
|
Bagian besi yang tajam dikenakan
dengan bagian yang akan dipotong dengan mengayunnya agak kencang
|
3
|
Parang
Babat
|
untuk membabat semak-semak,
alang-alang, dan rerumputan. Dalam membuka lahan baru, alat ini banyak
digunakan
|
Bentuknya yang agak melekung
mempermudah menyiangi rumput dengan sedikit mengerat yang akan di tebas
|
4
|
Kampak
|
Menebang kayu
yang berukuran besar.Dalam pembukaan lahan sangat berguna untuk menebang
pohon
|
bagian yang
tajam pada alat ini dikenakan pada bagian kayu akan dipotong
|
5
|
Bajak
|
untuk
memotong dan membalikkan tanah yang berukuran besar.
|
dengan mendorong kearah depan bagian
besi yang tajam akan menghancurkan atau memotong tanah.
|
6
|
Garu
Paku
|
Menggemburkan tanah dan
memotong sisa – sisa tanaman yang tertinggal.
|
Susunan paku
yang mendapat gaya tarikan ke depan akan Menyebabkan paku – paku tersebut
menghancurkan bong kahan tanah yang habis di bajak
|
7
|
kuku
kambing
|
untuk menanam
benih disawah
|
memasukkan
bagian yang tajam yang berguna melobangi,sekali gus memasukkan benih kedalam
lobang
|
8
|
Tajak
|
untuk membersihkan rumput pada posissi berdiri
|
Untuk membersihkan rumput pada posissi berdiri
|
9
|
Sekop
|
untuk
memindahkan tanah, atau pun sampah
|
mendorong
gagang sekop kearah bawah dan mengangkatnya
|
10
|
Ani-ani
|
untuk
memotong padi
|
bagian pisau
yang memotong batang bulir satu persatu
|
Tabel
2. Alat Pertanian Modern
No
|
Nama dan gambar alat
|
Fungsi
|
Prinsip kerja
|
1
|
Compressed
Air Sprayer
|
untuk memberantas hama penyakit,
gulma, pemberiaan pupik dan pengairan tanaman
|
Ketika handle ditarik maka foot klep
akan membuat tekanan ke pump plunger sehingga akan bergerak naik turun lalu
mendorong cairan yang ada
|
2
|
Mesin
penghancur biji dan pengupas kulit kakao
|
menghancurkan biji dan mengupas kulit.
|
masukkan
bagian yang akan diproses di bagian atas lalu hasil akan ditampung pada
bagian corong pengeluaran
|
3
|
Bajak
Piring
|
untuk memotong dan membalik tanah
pada pengolahan tanah pertama.
|
Setelah
mesin
dihidupkan
letakkan bajak piring nya diatas tanah dimana bentuknya emanng seperti
piringan
|
4
|
Seeder
|
Alat penanam (seeder) berfungsi untuk
meletakkan benih yang akan ditanam pada kedalaman dan jumlah tertentu dengan
keseragaman yang relatif tinggi.
|
Dengan
menggerakan mesin diatas lahan yang akan ditanami, Lalu mesin akan
mengeluarkan benih dari bawah dan memasukkanya kelubang
|
5
|
Trealer
|
Trealer
merupakan alat pertanian yang digunakan untuk mengangkut hasil-hasil
pertanian.
|
Biasa dikaitkan
dengan sepeda motor untuk ditarik Trealernya yang sudah diisi dengan hasil
panen
|
6
|
Traktor
|
membajak
sawah
|
menggerakkan
mesin di atas lahan yang akan di bajak atau digemburkan
|
7
|
Mesin
pengupas atau mesin penggiling
|
mengupas
gabah menjadi beras putih atau menggiling beras
|
memasukkan
gabah yang akan di kupas lalu mesin akan Memutar dan mengupas gabah
tersebut
|
8
|
Mesin
Penumbuk Ubi
|
Untuk
menumbuk ubi dengan cepat
|
Memasukkan
ubi ke lubang mesin, yang berfungsi menghancurkan ubi
|
9
|
Mesin
Petik Teh
|
Memetik pucuk
teh.
|
Diangkat oleh beberapa orang, kemudian mata pisau
dalam mesin tersebut akan memotong bagian atas pohon teh. Lalu bagian yang
telah terpotong ditampung oleh plastik dibelakang mesin
|
B. Pembahasan
Mempergunakan alat – alat
pertanian pada umumnya dan khususnya mempunyai berbagai tujuan , misalnya :
untuk mempercepat pekerjaan, untuk mengurangi biaya pengolahan, serta untuk
mencapai nilai kerja yang lebih tinggi atau lebih cepat.
Alat dan mesin pertanian dalam
perkembangannya dapat dikelompokan dalam beberapa kelompok, diantaranya :
-
Alat
dan mesin pengolahan tanah
-
Alat
dan mesin penanaman
-
Alat
dan mesin pemeliharaan tanaman
-
Alat
dan mesin panen
-
Alat
dan mesin pasca panen.
Namun menurut
yang membutuhkan dan kebiasaan daerah dibagi menjadi :
-
Alat
tangan
-
Alat
yang ditarik dengan ternak
-
Alat
dengan tarikan mesin
Dalam
menggunakan dan menyesuaikan mesin yang menpunyai efisiensi tinggi, maka kita
perlu menyesuaikan fungsi yang sesuai untuk digunakan di lapangan. Dalam
menggunakan mesin-mesin pertanian, pada umunya mesin-mesin tersebut mempunyai
berbagai tujuan dan fungsi. Misalnya Siphlenter digunakan untuk menanam jagung,
dan trealer digunakan untuk mengangkut hasil panen, dan lain
sebagainya.Alat-alat dan mesin pertanian merupakan bagian yang mutlak pada
neghara-negara maju dikarenakan keterbatasan tenaga manusia serta pengefisienan
waktu serta tenaga. Penggunaan alat dan mesin pertanian di negara-negara maju
telah lama berkembang dan hasulya dapat dilihat pada berbagai aspek kehidupan
dinegara-negara tersebut. Pekerjaan-pekerjaan berat dan melelahkan di bidang
pertanian dapat dikurangi dan produktivitas kerja meningkat sehingga surplus
dapat tercapai.
Dengan
adanya alat dan mesin, pekerjaan-pekerjaan berat dan melelahkan di bidang
pertanian dapat dikurangi dan produktivitas kerja meningkat sehingga surplus
dapat tercapai. Jumlah penduduk yang semakin bertambah telah dan akan terus
membutuhkan bahan makanan yang semakin banyak, dan kenaikan produksi pertanian
yang terjadi juga telah didorong oleh kemajuan di bidang non-enginering seperti
penggunaan bibit unggul, pemupukan dan budidaya tanaman yang lebih baik.
Melakukan
pengolahan tanah tahap-tahapnya sesuai dengan rencana tanaman yang akan kita
tanam. Didalam melakukan pengolahan tanah kita memerlukan beberapa alat
pertanian yang menunjang proses kegiatan tersebut, misalnya bajak, cangkul,
traktor dan lain-lain. Selain itu juga memerlukan alat tanam, alat penyiangan,
alat penyemprotan dan alat panen yang menunjang kegiatan pertanian agar dapat
berjalan dengan baik. Dimana alat-alat tersebut termasuk kedalam alat prapanen
yang bertujuan untuk meningkatkan produksi maksimum bagi para petani. Sedangkan
alat pasca panen yang digunakan adalah alat pengeringan dan alat sortasi yang
bertujuan kualitas atau nilai tambah dari hasil panen atau hasil produksi.
Salah
satu ruang lingkup mekanisme pertanian yaitu pada bidang mesin-mesin budidaya
pertanian. Ilmu yang mempelajari penguasaan dan pemanfaatan lahan dan tenaga
alam untuk daya kerja manusia dalam bidang pertanian untuk kesejahteraan umat
manusia adalah ilmu mekanisme pertanian.
V.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum pengenalan alat dan
mesin pertanian adalah sebagai berikut:
1. Tujuan
diadakannya praktikum alat mesin pertanian yaitu untuk mengetahui berbagai
jenis bentuk dan fungsi berbagai alat dan mesin pertanian, mulai dari kegiatan
prapanen sampai panen.
2. Dalam
menggunakan dan menyesuaikan mesin yang menpunyai efisiensi tinggi, maka kita
perlu menyesuaikan fungsi yang sesuai untuk digunakan di lapangan.
§
Alat dan mesin pertanian dalam perkembangannya dapat
dikelompokan dalam beberapa kelompok, diantaranya : alat dan mesin pengolahan
tanah, penanaman, pemeliharaan tanaman, panen dan pasca panen.
§
Didalam melakukan pengolahan tanah kita memerlukan
beberapa alat pertanian yang menunjang proses kegiatan tersebut, misalnya
bajak, cangkul, traktor dan lain-lain.
3. Alat-alat
dan mesin pertanian yang digunakan oleh petani ada yang bersifat tradisional
dan modern. Namun kebanyakan dari para petani menggunakan alat tradisional
karena adanya keterbatasan biaya.
B. Saran
Alat-alat pertanian di Indonesia kiranya tidak hanya menggunakan tenaga
dari manusia maupun hewan ternak, seperti kerbau, tetapi sistem mekanisasi
perlu ditingkatkan lagi agar pertanian di Indonesia lebih maju dan produktifitas hasil
pertanian lebih meningkat.
DAFTAR
PUSTAKA
Haryono. 1982. Mekanisme Pertanian. Genap Jaya Baru. Jakarta.
Wijarto. 1994. Alat dan Mesin Pertanian. Bumi Aksara. Jakarta.
Hardjosentono, M. 1996. Mesin-mesin Pertanian. Bumi Aksara : Jakarta.
Soedsono. 1996. Alat Pengolahan Pertanian. Redijaya : Semarang.
Taib,
G. 1987. Operasi Pada Pengolahan
Pertanian. Mediyatama Sarana Perkasa : Jakarta.
Anonim 2009. Pengenalan alat dan mesin pertanian. http://docs.google.com/gview?a=v&q=cache:K1dz5itXDmIJ:bos.fkip.uns.ac.id
pub/ono/pendidikan/materi-kejuruan/pertanian/mekanisasi
pertanian/pengenalan_alat_dan_mesin_pertanian.
Kouwenhoven, JK., 1982. Mechanization of Soil Tillage in the
Tropics. Proc. Int. Congr. Agricultural Mechanization in the Tropical
and Developing Countries. RAI Amsterdam (1982) 41-54
Tisdale, S. L. and W. L. Nelson, 1966.Fertility and
Fertilizers, 3rdEdition.Mc Millan New York.